Senin, 26 Maret 2012

MANUSIA dan CINTA KASIH


Manusia dan Cinta Kasih


Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat kuat, sayang, ataupun sangat tertarik hatinya. Menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya Manajemen Cinta, cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang

Unsur-Unsur Cinta

Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono, Cinta memiliki 3 unsur, yaitu:
1.      Keterikatan (Cinta Setia)
Adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia.
2.      Keintiman (Cinta Saudara)
Kebiasaan kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang.
3.      Kemesraan (Cinta Rayuan)
Adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.

Tingkatan Cinta

Didalam kitab suci Al Quran ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi dalam jiwa manusia. Cinta memiliki 3 tingkatan yaitu tinggi, menengah dan rendah.
·         Cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, rasulallah dan berjihad dijalan Allah.
·         Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat.
·         Cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.

Cinta Menurut Ajaran Agama
Cinta menurut agama terbagi menjadi 6 cinta, yaitu:
1.      Cinta Diri (Q.S. Al Adiyat, 100:8, Q.S. Al Fushilat, 41:49)
2.      Cinta Kepada Sesama Manusia
3.      Cinta Seksual (Q.S. Ar Rum, 30:21)
4.      Cinta Kebapakan (Q.S.Maryam, 19:4-6, Q.S. Yusuf, 12:84, Q.S. Hud, 11:45)
5.      Cinta Kepada Allah (Q.S. Ali Imran, 3:31)
6.      Cinta Kepada Rasul

Kasih Sayang

Kasih sayang adalah perasaan saling, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Untuk itu dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan macam macam pemberian kasih sayang orantua kepada anaknya:
1.            Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif. Dalam hal ini orangtua yang memberikan kasih sayang, perhatian, nasehat atau yang lain sebagainya. Disisi lain sang anak hanya diam saja menerima, mengiyakan tanpa memberi respon.
2.                Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif. Dalam hal ini si anak berusaha mati matian untuk memberikan kasih sayang kepada orangtuanya tetapi orangtuanya hanya diam tanpa memberi respon.
3.                   Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif. Disini jelas bahwa tidak ada kontak kasih sayang antara orangtua dan anak. Masing masing person sibuk mengurus dirinya sendiri.
4.               Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif. Yang keempat inilah merupakan dambaan setiap keluarga. Alangkah senagnya jika dalam suatu keluarga ada rasa kasih sayang , kemesraan, dan cinta kasih. Subhanallah, dapat dibayangkan betapa bahagianya kita menjalani kehidupan didunia ini.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya,saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggungjawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.

Kemesraan

Kemesran berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. 

Contoh Puisi Tentang Kemesraan
Tadi malam kau katakan
Jangan tinggalkan aku
Air mata itu s’makin membuatku yakin

Cinta Sejatilah yang ada didalamnya
Kau genggam tanganku dan kau bisikkan kata
Kau yang pertama dan terakhir

Aku bahagia menemukanmu
Saat akhir cinta yang tak pasti
Biarlah menjadi abadi setiap kasih
Yang tulus dari hati...
Kau yang pertama dan yang terakhir

Pemujaan

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.

Contohnya seperti di Pura Agung Batam yang menyembah Dewa Durga. Pura ini merupakan tempat ibadah umat Hindu terbesar di Batam. Sama halnya dengan kedudukan Masjid Raya Batam, Vihara Duta Maitreya di Seipanas maupun patung Dewi Kwan Im di Sekupang.

Belas Kasihan
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta. Cinta Agape ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara. Dan ketiga cinta erros atau amor ini ialah cinta antara pria dan wanita. Beda antara cinta amor dan eros ini adalah citna eros cinta karena kodrati sebagi laki-lakai dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsure-unsur yang sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau menikahi seorang pemuda yang kerdil.

Cinta terhdap sesame merupakan perpaduan cinta agape dan cinta philia. Cinta sesame ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan. Dalam cinta kepada sesame ini diberi istilah belas kasihan, karena cinta disini buka karena cakapnya, kayanya, cantiknya, penderitaannya.

Cara-cara menumpahkan belas kasihan
Yang perlu kita kasihani antara lain :
Yatim piatu, orang-orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit di rumah sakit, orang cacat, masyarakat kita yang hidup menderita dan sebagainya. Orang-orang umumnya menderita lahir dan batin dan umumnya sedikit tangan yang menaruh belas kasihan. Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi.

Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain daripada perbuatan kemauan jeduanya, lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lainnya.Contoh sering kita jumpai separang orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainya
 
Sumber :

Senin, 19 Maret 2012

ILMU BUDAYA DASAR TENTANG KESUSASTRAAN


Pengertian Sastra dan Seni

Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Dalam konteks kesenian, kesusastraan adalah salah satu bentuk atau cabang kesenian yang menggunakan media bahasa sebagai alat pengungkapan gagasan dan perasaan senimannya. Sehingga sastra juga disamakan dengan cabang seni lain seperti seni tari, seni lukis, seni musik, dan sebagainya.

Hubungan sastra & seni dengan IBD dihubungkan dengan prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Prosa terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.

Lima Komponen Dalam Prosa Lama :
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara

Lima Komponen Dalam Prosa Baru :

1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi

Pengertian Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Jenis-jenis prosa

Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis:
  • Prosa naratif
  • Prosa deskriptif
  • Prosa eksposisi
  • Prosa argumentatif
Komponen dalam prosa lama dan Komponen dalam prosa baru
Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu:
·         Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat.
·         Prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Prosa lama meliputi :
1.      Fabel
Fabel diambil dari bahasa Belanda yang berarti cerita yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya. Misalkan cerita kancil atau cerita Tantri di Indonesia. Banyak satrawan dan penulis dunia yang juga memanfaatkan bentuk fabel dalam karangannya. Salah seorang pengarang fabel yang terkenal adalah Michael de La Fontaine dari Perancis. Penyair Sufi Fariduddin Attar dari Persia juga menuliskan karyanya yang termashur yakni Musyawarah Burung dalam bentuk fabel. Biasa pada sebuah fabel tersirat moral atau makna yang lebih mendalam.
2.      Legenda
Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang enpunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai sejarah kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklore. Menurut Pudentia, legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga membedakannya dengan mite.
Dalam KBBI 2005, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno yang setengah berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan. Menurut William R. Bascom, legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian.
3.      Cerita rakyat (folklore)
Cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
4.      Tambo
Suatu karya sastra yang menceritakan sejarah (asal-usul) suku bangsa, negeri, dan adat. Karya sastra sejarah ini biasa disebut dengan Historiografi Tradisional. Penulisan sejarah suatu negeri berdasarkan anggapan atau kepercayaan masyarakat setempat secara turun-temurun.
5.      Cerita pelipur lara
Suatu karya sastra yang berisikan kejenakaan. Karya sastra ini bertujuan untuk melipur lara atau membuat pembaca melupakan sedihnya.
Prosa baru meliputi :
1.      Roman
Roman adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Bisa juga roman artinya adalah "kisah percintaan".
2.      Riwayat
Riwayat  adalah catatan singkat tengatang gambaran diri seseorang. Selain berisi data pribadi, gambaran diri itu paling tidak harus di isi keterangan tentang pendidikan atau keahlian dan pengalaman. Dengan data itu riwayat hidup akan memberikan gambaran atau kualifikasi seseorang.
3.      Antologi
Antologi secara harfiah diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti “karangan bunga” atau “kumpulan bunga” yang berarti sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya definisi ini hanya mencakup kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun) yang dicetak dalam satu volume. Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek, novel pendek, prosa, dan lain-lain. Dalam pengertian modern, kumpulan karya musik oleh seorang artis, kumpulan cerita yang ditayangkan dalam radio dan televisi juga tergolong antologi.
4.      Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
6.      Kritik
Kritik adalah analisis untuk menilai suatu karya sastra. Tujuan kritik sebenarnya bukan menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar atau salah sebuah karya sastra dipandang dari sudut tertentu, tetapi tujuan akhirnya mendorong sastrawan untuk mencapai penciptaan sastra setinggi mungkin dan mendorong pembaca untuk mengapresiasi karya sastra secara lebih baik.
Ada 2 jenis kritik sastra :
1.      Kritik sastra intrinsik : Fokusnya pada karya sastra itu sendiri dan menganalisa unsur-unsur karya sastra itu.
2.      Kritik sastra ekstrinsik : Menghubungkan karya sastra dengan hal-hal diluar karya sastra. Misalnya menghubungkan karya sastra dengan pengarangnya, karya sastra dihubungkan dengan ilmu psikologi, agama, sejarah, filsafat.

Nilai-nilai dalam prosa fiksi.
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra adalah :
1.         Prosa fiksi memberikan kesenangan.
* Keistimewaanya pembaca dapat pengalaman seperti mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2.         Prosa fiksi memberikan informasi
* Fiksi memberi informasi sejenis yang tidak ada di ensiklopedia
3.         Prosa fiksi memberikan warisan kultural
* Prosa fiksi mentimulasi imaginasi,sarana bagi pemindahan,dan merupakan warisan budaya bangsa.
4.         Prosa memberikan keseimbangan wawasan
* Dengan prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan dengan pengalamannya bersama individu lain.

Berkenaan dengan moral,karya sastra dibagi dua,yaitu :
1.      Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamanya,mengajak pembaca mengikuti yang dikehendaki zamannya.
2.      Karya sastra yang menyuarakan gejolak zammannya,Mengajak pembaca untuk merenung.

PENGERTIAN DAN RAGAM PROSA FIKSI

Karya satera menurut ragamnya dibedakan atas prosa, puisi, dan drama. Karya sastera fiksi atau ada yang menyebut ceitera rekaan, merupakan salah satu jenis karya sastera yang beragam prosa.

Prosa Fiksi adalah kisahan atau ceritera yang diemban oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian ceritera tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu ceritera. (aminuddin, 2002:66). Sedangkan M. Saleh Saad dan Anton M. Muliono (dalam Tjahyono, 1988:106) mengemukakan pengertian prosa fiksi (fiksi, prosa narasi, narasi, ceritera berplot, atau ceritera rekaan disingkat cerkan) adalah bentuk ceritera atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi.

Pengertian lain dikemukakan oleh Sudjiman, (1984:17) yang menyebut fiksi ini dengan istilah ceritera rekaan, yaitu kisahan yang mempunyai tokoh, lakuan, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi, dalam ragam prosa.

Logika dalam prosa fiksi adlah logika imajnatif, sedangkan logika dalam nonfiksi adalah logika factual.

Prosa fiksi dapat dibedakan atas pendek dan novel. Ada juga yang memilahnya menjadi tiga, selain cerpen, dan noel, tersebut juga istilah roman.

Nurgiantoro (2000:10) MENGUTIP Edgar Alan Poe yang mengatakan cerpen merupakan prosa fiksi yang dibaca selesai sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah jam sampai dua jam, yang agak sulit jika dilakukan untuk sebuah novel.

Sudjiman (1984:14) mengemukakan bahwa ceritera pendek adalah kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal dominan.

Plot cerpen biasanya tungggal, hanya terdiri dari satu urutan peristiwa, dan urutan peristiwa bias terjadi dari mana saja. Kalaupun ada perkenalan tokoh dan latar, tidak berkepanjangan. Karena plot tunggal, konflik dan klimak pun biasanya bersifat tunggal pula.

Tema dalam ceritera pendek biasanya hanya berisi satu tema. Hal itu berkaitan dengan keadaan plot yang juga tunggal dan pelaku yang terbatas. Sebaliknya, novel dapat saja menawarkan lebih dari satu tema, yaitu satu tema utama dan tema-tema tambahan.
Penokohan cerpen hanyaterbatas, apalagi yang bersetatus tokoh utama. Tokoh cerpen terbatas baik jumlah maupun data-data tokoh, misalnya terkait dengan perwtakan. Dengan demikian pembaca harus menyimpulkan dan menerka sendiri perwatakan lengkap yang muncul dalam cerpen.

Pelukisan latar cerpen tidak memerlukan detil khusus tentang keadaan luar, misalnya tentang tempat dan social. Cerpen hanya memerlukan pelukisan secara garis besar saja atau bahkan secara implicit asal telah mampu memberikan suasana tertentu yang dimaksudkan (Nurgianytoro, 2000:13).

Cerpen lebih bias mendukung unity. Artinya segala sesuatu yang diceriterakan mendukung tema utama. Semua unsure pembentuk cerpen harus saling berkaitan. Pencapaian kepaduan cerpen lebih mudah dicapai. Dalam novel agak sulit karena biasanya novel terbagi atas bab yang masing-masing berisi ceritera yang berbeda.

Novel berasa dari kata novella (Italia) yang secara harfiah berarti ”sebuah barang baru yang kecil”. Novel pengertian menurut Sudjiman (1998:53) prosa rekaan yang panjang, yang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun.

Plot novel, karena tidak keterkaitan dengan panjangnyua tulisan, umumnya memiliki lebih dari satu plot. Plot novel biasanya terdiri plot utama dan subplot.

Tema dalam novel tidak menutup kemungkinan terdiri atas lebih dari satu tema, yaitu tema utama dan tema-tema tambahan.

Tokoh-tokoh dalam novel biasanya diceriterakan lebih lengkap, misalnya cirri-ciri fisik, keadaan social, tingkah laku, sifat dan kebiasaan.

Pelukisan latar dalam novel, umumnya lebih rinci, sehingga dapat menggambarkan latar lebih jelas, konkret dan pasti.

Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Puisi

Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;

• Figura bahasa
• Kata-kata yang ambiquitas
• Kata-kata berjiwa
• Kata-kata yang konotatif
• Pengulangan

Adapun alasan-alasan yang Mendasari Penyajian Puisi Dalam IBD, yaitu salah satunya adalah hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tethatas.Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang masyarakat.

Sumber :