Minggu, 16 Maret 2014

Pemilihan Umum



Kata  Pemilihan Umum atau yang biasa di singkat pemilu akhir akhir ini tidaklah asing terdengar ditelinga kita. Memang tahun 2014 ini merupakan tahun demokrasi dimana kepala pemerintahan akan berganti. Pemilu bermula pada tahun 1955, saat itu pemilu hanya memilih calon anggota legislatif (DPR & DPRD) dan kepala pemerintahan (Presiden) dipilih oleh MPR. Lambat laun pada tahun 2004 kepala pemerintahan (Presiden) dipilih oleh rakyat langsung dengan masa jabatan lima tahun.

Tahun 2014 ini merupakan tahun kesebelas diadakannya pemilu. Sebanyak 12 partai politik ikut meramaikan pesta demokrasi diantaranya Partai Nasdem, PKB, PKS, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerinda, Partai Demokrat, PAN, PPP, Partai Hanura, Partai Bulan Bintang, PKPI. Masing masing partai mengusung calon anggota legislatif dari berbagai macam latar profesi.

Sebagai pemilih kita dituntut untuk tahu latarbelakang calon anggota legislatif dan presiden yang nantinya akan kita pilih. Namun dengan banyaknya partai yang ikut berpartisipasi nampaknya agak sulit untuk menemukan figur yang tepat sesuai pilihan kita. Hal demikian yang dapat memicu lahirnya “golput” golongan putih yang berarti tidak memberikan hak suara pada pemilu. Hal lain yang menyebabkan pemilih golput antara lain kurangnya rasa percaya terhadap calon calon anggota legislatif dan presiden.

Terlepas dari banyaknya rumor gerakkan golput, elemen elemen penyelenggara pemilihan umum terus mensosialisasikan pemilu yang “luber”  Lansung Umum Bebas Rahasia “jurdil” Jujur Adil. Partai partai peserta pemilu melakukan sosialisasi calon anggota legislatif yang akan menduduki kursi DPR & DPRD dengan berbagai macam cara. Hal ini terlihat dari banyaknya baliho, spanduk, stiker, bendera partai yang tersebar di berbagai sudut daerah. Dengan banyaknya atribut partai memang agak mengganggu pemandangan di sana sini terlihat atribut partai dengan papangan foto dan slogan yang diutarakan. Kadang foto dan slogan itu terlihat nyeleneh,  mungkin itu salah satu dari cara mendapatkan calon pemilih.

Janji janji yang dilontarkan banyak calon mencoba membius pemilih. Entah motivasi apa yang ada didalam benak para calon anggota legislatif. Berorasi mengatasnamakan rakyat, membenahi negeri ataukah untuk memperkaya diri?

Sebagai pemilih hendaknya mencermati dan mencari informasi mengenai calon yang akan dipilih agar aspirasi dapat tersalurkan sebagaimana mestinya yang akan membuat negeri ini menjadi lebih baik lagi.
Semoga.

Jangan lupa datang ke TPS di mana kalian terdaftar 9 APRIL 2014. Satu Suara Untuk Bangsa!