Tak
terasa sudah delapan semester yang saya lalui di mana perjuangan untuk menjadi
seorang sarjana strata satu Sistem Informasi akan terlaksana. Tantangan selanjutnya
setelah nanti lulus kuliah adalah mencari pekerjaan. Berkaitan dengan pekerjaan
atau profesi pada matakuliah Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem
Informasi (softskill) mempelajari tentang etika, profesi, kode etik profesi
yang berkaitan dengan Sistem Informasi. Untuk lebih jelas mari kita jabarkan
satu per satu.
Pertama
saya akan membahas mengenai etika. Apa sih itu etika? Yuk disimak.
ETIKA
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani
kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu
ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang
rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir.
Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Menurut Brooks (2007), etika adalah
cabang dari filsafat yang menyelidiki penilaian normatif tentang apakah perilaku
ini benar atau apa yang seharusnya dilakukan. Kebutuhan akan etika muncul dari
keinginan untuk menghindari permasalahan – permasalahan di dunia nyata.
Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari
Bertens 2000), mempunyai arti :
- Ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
- Kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak;
- Nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat.
- Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar,salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Kedua
saya akan membahas mengenai profesi. Apa sih itu profesi? Yuk disimak.
PROFESI
Profesi sendiri berasal dari bahasa
latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan.
Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “apa
saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu
keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang
dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya
pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Profesi merupakan kelompok lapangan
kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan
keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya
pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya
dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup
yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya
serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok
anggota yang menyandang profesi tersebut.
Berikut ini merupakan ciri-ciri dari
profesi, yaitu :
Keterampilan yang berdasar pada
pengetahuan teoretis
Seorang professional harus memiliki
pengetahuan teoretis dan keterampilan
mengenai bidang teknik yang ditekuni dan bisa diterapkan dalam pelaksanaanya
atau prakteknya dalam kehidupan sehari-hari.
Asosiasi Profesional
Merupakan suatu badan organisasi yang
biasanya diorganisasikan oleh anggota profesi yang bertujuan untuk meningkatkan
status para anggotanya.
Pendidikan yang Ekstensi
Profesi yang prestisius biasanya
memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi. Seorang
professional dalam bidang teknik mempunyai latar belakang pendidikan yang
tinggi baik itu dalam suatu pendidikan formal ataupun non formal.
Ujian Kompetisi
Sebelum memasuki organisasi profesional,
biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama
pengetahuan teoretis.
Pelatihan institutional
Selain ujian, juga biasanya
dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional
mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran
dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa
dianggap bisa dipercaya.
Otonomi kerja
Profesional cenderung mengendalikan
kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari
luar.
Kode etik
Organisasi profesi biasanya memiliki
kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang
melanggar aturan.
Mengatur diri
Organisasi profesi harus bisa mengatur
organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh
mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang
berkualifikasi paling tinggi.
Layanan publik dan altruism
Diperolehnya penghasilan dari kerja
profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik,
seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
Status dan imbalan yang tinggi
Profesi yang paling sukses akan meraih
status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal
tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan
bagi masyarakat.
Ketiga saya akan membahas tentang kode
etik yang berkaitan dengan Teknologi Sistem Informasi. Yuk disimak.
KODE
ETIK PROFESI
Etika profesi menurut keiser dalam (
Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk
memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban
dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat.
Kode etik profesi adalah system norma,
nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang
benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode
etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus
dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar
professional memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan
melindungi perbuatan yang tidak professional.
Tiga Fungsi dari Kode Etik Profesi
- Kode etik profesi memberikan pedoman
bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan.
- Kode etik profesi merupakan sarana
kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan.
- Kode etik profesi mencegah campur
tangan pihak diluar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi
ETIKA PROFESI IT
Secara umum, pekerjaan atau profesi
dalam bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 4 kelompok sesuai
bidangnya.
1. Kelompok pertama, adalah mereka yang
bergelut di dunia perangkat lunak ( software ), baik mereka yang merancang
system operasi,d atabase maupun system aplikasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti
:
-
Sistem
analis, merupakan orang yang bertugas menganalisa system yang akan
diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan
kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.
- Programer, merupakan orang yang
bertugas mengimplementasikan rancangan system analis, yaitu membuat program (
baik aplikasi maupun system operasi ) sesuai system yang dianalisa sebelumnya.
- Web designer, merupakan orang yang
melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain
terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
- Web programmer, merupakan orang yang
bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program
berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
2. Kelompok kedua, adalah mereka yang
bergelut di bidang perangkat keras ( hardware ). Pada lingkungan kelompok ini,
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
- Technical engineer, sering juga
disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik
mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat system computer.
- Networking engineer, adalah orang yang
berkecimpung dalam bidang teknis jaringan computer dari maintenance sampai pada
troubleshooting-nya.
3. Kelompok ketiga, adalah mereka yang
berkecimpung dalam operasional system informasi. Pada lingkungan kelompok ini,
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
- EDP Operator, adalah orang yang bertugas
mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data
processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
- System Administrator, merupakan orang
yang bertugas melakukan administrasi terhadap system, memiliki kewenangan
menggunakan hak akses terhadap system, serta hal-hal lain yang berhubungan
dengan pengaturan operasional sebuah system.
- Mis Director (Management Information
System), merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah
system informasi, melakukan manajemen terhadap system tersebut secara
keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya
manusianya.
4. Kelompok keempat, adalah mereka yang
berkecimpung di pengembangan bisnis Teknologi Informasi. Pada bagian ini, pekerjaan
diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri
Teknologi Informasi.
KODE ETIK PROFESI SISTEM ANALIS
Analis sistem adalah seseorang yang
bertanggung jawab atas penelitian, perencanaan, pengkoordinasian, dan
merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai dengan
kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan. Analis sistem memegang peranan
yang sangat penting dalam proses pengembangan sistem. Seorang analis sistem
harus memiliki setidaknya empat keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan
interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain).
Kemampuan analisis memungkinkan seorang
analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya,
pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik
serta menganalisis penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu
seorang analis sistem untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi
informasi. Seorang analis sistem harus mampu untuk bekerja dengan berbagai
jenis bahasa pemrograman, sistem operasi, serta perangkat keras yang digunakan.
Keahlian manajerial akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek, sumber
daya, risiko, dan perubahan. Keahlian interpersonal akan membantu analis sistem
dalam berinteraksi dengan pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis,
programer, dan profesi sistem lainnya.
Analis sistem bisa pula menjadi
perantara atau penghubung antara perusahaan penjual perangkat lunak dengan
organisasi tempat ia bekerja, dan bertanggung jawab atas analisis biaya
pengembangan, usulan desain dan pengembangan, serta menentukan rentang waktu
yang diperlukan. Analis sistem bertanggung jawab pula atas studi kelayakan atas
sistem komputer sebelum membuat satu usulan kepada pihak manajemen perusahaan.
Analis Sistem juga biasa disebutkan
dengan nama system designer/business analyst/system consultant/system
engineer/software engineer/sistem analyst programmer/information system
engineer. Terkadang dalam pengembangan sistem antara System analyst dan
programmer sulit dibedakan karena dalam penerapannya kedua jenis pekerja ini
dapat merangkap dua tugas sekaligus apakah itu Analis Sistem yang merangkap
sebagai Programmer ataupun Programmer yang meragkap sebagai Analis Sistem.
Namun sebenarnya berdasarkan tugas dan tanggungjawab masing-masing kedua jenis
profesi ini dapat dibedakan, berikut ini tugas dan tanggungjawab Analis Sistem
dan Programmer:
Sistem analis:
a) Tanggungjawab analis sistem tidak
hanya pada pembuatan program komputer saja, tetapi pada sistem secara
keseluruhan.
b) Pengetahuan analis sistem harus luas,
tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang
ditanganinya.
c) Pekerjaan analis sistem dalam
pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar.
d) Pekerjaan analis sistem melibatkan
hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesama analis sistem,programer
tetapi juga pemakai sistem dan manajer.
Programmer:
a) Tanggungjawab pemrogram terbatas pada
pembuatan program komputer.
b) Pengetahuan programer cukup terbatas
pada teknologi komputer, sistem komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program
yang diperlukan.
c) Pekerjaan programer sifatnya teknis
dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program.
d) Pekerjaan programer tidak menyangkut
hubungan dengan banyak orang,terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem
yang mempersiapkan rancang bangun(spesifikasi) program.
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan
yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa
pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut sangat diperlukan bagi seorang
analis sistem yang baik:
a) Pengetahuan dan keahlian tentang
teknik pengolahan data, teknologi komputer dan pemograman komputer
- Keahlian teknis yang harus dimiliki
adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan
perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan komputer.
- Pengetahuan teknis yang harus dimiliki
meliputi pengetahuan tentang perangkat keras, teknologi komunikasi data,
bahasa-bahasa komputer, sistem operasi, utiliti, dan paket-paket perangkat
lunak lainnya.
b) Pengetahuan tentang bisnis secara
umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang
sekarang paling banyak diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai
pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat
berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi
akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian
manajemen, pemasaran produksi, manajemen personalia, keuangan, perilaku
organisasi, kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.
c) Pengetahuan tentang metode
kuantitatif
Dalam membangun model-model aplikasi,
analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif seperti linier
programming, dynamic programming, regresion, network, decision tree, trend,
simulasi.
d) Ahli memecahkan masalah kompleks ke
dalam masalah kecil
Analis sistem harus mempunyai kemampuan
untuk meletakkan permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis,
memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan
kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat
mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
e) Ahli berkomunikasi dan membina
hubungan
Analis sistem harus mempunyai kemampuan
untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Keahlian ini
diperlukan di dalam wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.
f) Memahami metodologi pengembangan
sistem informasi
Manusia merupakan faktor yang kritis di
dalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem
yang kaku dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang
terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis
sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan
tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan
pemakai sistem akan mempersulitnya.
Dalam pengembangan Sistem yang besar
biasanya melibatkan banyak personil dalam satu tim, dalam tim tersebut bisa
terdapat lebih dari satu orang Analis Sistem. Berikut adalah tingkatan Analis
Sistem dalam tim pengembang sistem:
1. Manajer analis sitem (manage of
systems analyst)
Manajer analis sistem disebut juga
sebagai koordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai
berikut:
a) Sebagai ketua atau koordinator tim
pengembangan sistem
b) Mengarahkan, mengontrol dan mengatur
anggota tim pengembangan sistem lainnya.
c) Membuat jadwal pelaksanaan proyek
pengembangan sistem yang akan dilakukan.
d) Bertanggungjawab dalam mendefinisikan
masalah, studi kelayakan, disain sistem dan penerapannya.
e) Memberikan rekomendasi-rekomendasi
perbaikan sistem.
f) Mewakili tim untuk berhubungan dengan
pemakai sistem dalam hal perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian
nasehat kepada manajemen dan pemakai sistem.
g) Membuat laporan-laporan kemajuan
proyek (progress report).
h) Mengkaji ulang dan memeriksa kembali
hasil kerja dari tim.
2. Ketua analis sistem (lead systems
analyst)
Ketua analis sistem biasanya menjabat
sebagai wakil dari manajer analis sistem. Tugasnya adalah membantu tugas dari
manajer analis sistem dan mewakilinya bila manajer analis sistem berhalangan.
3. Analis sistem senior
Analis sistem senior (senior systems
analyst) merupakan analis sistem yang sudah berpengalaman.
4. Analis sistem junior (junior systems
analyst)
Analisis sistem junior merupakan analis
sistem yang belum berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari
analis sistem yang lebih senior. Analis sistem junior ini sering juga disebut
dengan analis sistem yang masih dilatih (systems analyst trainee).
Demikian penjelasan mengenai etika,
profesi, kode etik, etika profesi yang berkaitan dengan teknologi system informasi.
Kurang lebihnya mohon maaf. Semoga bermanfaat.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar