NPM : 12111716
Kelas : 3KA12
Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan tugas softskill yang berkaitan dengan pokok pembahasan yaitu, karangan ilmiah dan non ilmiah.
KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH
A. KARYA ILMIAH
Karya
Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil
pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang
lain sebelumnya. Karya ilmiah biasanya
ditulis untuk mencari jawaban mengenai suatu hal dan untuk membuktikan
kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Istilah
karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan
penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari
panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas
makalah(paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun
laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Tujuan
karya ilmiah agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu
didukung atau ditolak oleh pembaca.
Fungsi
karya ilmiah sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
Hakikat
karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis,
dan konsisten.
Syarat
menulis karya ilmiah
1.
motivasi dan displin yang tinggi
2.
kemampuan mengolah data
3.
kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4.
kemampuan berbahasa
Sifat
karya ilmiah formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan
tidak emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri sendiri
(interprestasi yang lain).
2.
Logis, disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3.
Efektif, satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4.
Efisien, hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5.
ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
Jenis-jenis karya ilmiah
Karya
ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah
yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan
yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui
proses berpikirdeduktif atau induktif
2. Kertas kerja seperti halnya makalah,
adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih
mendalam daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah
yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.Pendapat
yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik
bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium),
juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja,
dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih dibidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang
sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan
baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah
yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan
data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini
berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya
berhak menyandang gelar doktor (S3).
Manfaat Penyusunan karya ilmiah
Menurut
sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari
kegiatan tersebut.
·
Penulis
dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum
menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya
dengan topik yang hendak dibahas.
·
Penulis
dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya,
danmengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
·
Penulis
dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam
katalogpengarang atau katalog judul buku.
·
Penulis
dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan
fakta secara jelas dan sistematis.
·
Penulis
dapat memperoleh kepuasan intelektual.
·
Penulis
turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
B.
KARYA ILMIAH PENELITIAN.
Makalah
seminar.
1.
Naskah Seminar
Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari
topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum
seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari
penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau
dibicarakan dalam seminar.
2.
Naskah Bersambung
Naskah
Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya
tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title
dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan
secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam
waktu yang berbeda.
Laporan
hasil penelitian
Laporan
adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan
secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokkan sebagai karya tulis
ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih
dalam tahap awal.
Jurnal
penelitian
Jurnal
penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian
dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue dan mendapatkan
nomor dari perpustakaan nasional berupa ISSN (international standard serial
number).
C. KARYA TULIS NON-ILMIAH
Karya
non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri
karya tulis non-ilmiah :
·
ditulis
berdasarkan fakta pribadi,
·
fakta
yang disimpulkan subyektif,
·
gaya
bahasa konotatif dan populer,
·
tidak
memuat hipotesis,
·
penyajian
dibarengi dengan sejarah,
·
bersifat
imajinatif,
·
situasi
didramatisir,
·
bersifat
persuasif.
·
tanpa
dukungan bukti
Jenis-jenis
yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.
D. PERBEDAAN KARYA ILMIAH DENGAN NON-ILMIAH
D. PERBEDAAN KARYA ILMIAH DENGAN NON-ILMIAH
Istilah
karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui
orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian
ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya
penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya
ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua keduanya
memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan
yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya ilmiah
harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual
objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian
ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya
ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan
strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan
ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan perbedaan inilah yang dijadikan dasar para
ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain
karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan
yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli Bahasa membedakan
dengan tegas antara karangan semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan
nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan
antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian
bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan
bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi ilmiah
bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain,
karangan semi-ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada
istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan
ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan
sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis.
Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang
tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.
Berdasarkan
karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan
di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi,
tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel,
feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah
adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan
naskah drama.
Karya
nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidakdidukung
fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya
bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya
nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya
nonilmiah bersifat (1) emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak
sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi, (2) persuasif:
penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi
sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, (3) deskriptif: pendapat
pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya
tanpa dukungan bukti.
Sumber :
URL
: http://noorifada.files.wordpress.com/2008/09/2-mpi-karya-ilmiah.pdf diakses pada tanggal 09 April 2016
URL
: http://maizuddin.wordpress.com/2010/05/06/apakah-karya-tulis-ilmiah-itu/ diakses pada tanggal 09 April 2016
URL
: http://silvergrey23.blogspot.com/2010/11/wacana-non-ilmiah.html diakses pada tanggal 09 April 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar